Minggu, 07 Desember 2014

YEHOWA TSIDKENU=TUHAN ADALAH KEBENARAN/KEADILAN KITA



WnqE)d>ci Ÿhw"ïhy>
hw"ïhy> (´ädönäy), noun proper no gender no number no state artinya kata yang tidak berjeniskelamin, tidak ada urutannya, dan tidak ada status kebangsaannya.  Kata ini dipakai kepada TUHAN.
WnqE)d>ci cidqëºnû dari kata dasar  qd,c, noun common masculine singular construct suffix 1st person common plural, artinya: rightness/righteousness (Kebenaran/keadilan)
WnqE)d>ci Ÿhw"ïhy>yhwh(´ädönäy) cidqëºnû hanya ditemukan dalam kitab Yeremia  23:6 dan 33:16 yang diterjemahkan lebih mengarah kepada kata sifat yang predikatif yaitu: TUHAN adalah kebenaran/keadilan kita dan juga sekaligus atributif.  Artinya, TUHAN itu sendiri adalah kebenaran dan Dia membenarkan mereka dengan keadilan-Nya.
Penyebutan WnqE)d>ci Ÿhw"ïhy>yhwh(´ädönäy) cidqëºnû sebagai jawaban atas ketidaadilan yang terjadi pada waktu itu khususnya yang terjadi pada Israel yang hidup dalam negeri asing.  Kehidupan mereka dinegeri dimana Tuhan menyerakkan mereka oleh karena kejahatan mereka sendiri mengalami ketidakadilan, yaitu para penguasa berlaku sesukahati, bahkan para imampun berlaku tidak adil. 
Pengambaran:
Gereja mendapatkan perlakuan yang tidak adil, yaitu gereja harus bertumbuh dalam situasi yang mencekam, dianiaya.
Penafsiran:
WnqE)d>ci Ÿhw"ïhy>yhwh(´ädönäy) cidqëºnû merupakan sebutan atau panggilan yang ditunjukkan kepada TUHAN yang menubuatkan akan kedatangan tunas Daud yaitu Yesus yang akan membebaskan Yehuda dan Israel akan hidup dengan tentram.  Nama ini juga adalah tertuju pada pribadi Yesus yang adalah kebenaran (Yoh. 14:6), dimana Ia akan membebaskan umat dan memberikan keadilan bagi mereka oleh Dia sendiri, yaitu bagi mereka yang percaya kepada-Nya.
Aplikasi:
Meskipun kita yaitu Umat Allah mendapatkan ketidakadilan, Tuhan sendiri yang akan memberikan keadilan itu bagi kita.  Ia akan menjadi panji-panji kemenangan kita ditengah-tengah kondisi ketidakadilan yang kita terima.  Ia yang akan menjadi hakim yang adil bagi kita.  Mari kita bangun terus dalam diri kita  dan terus memperkatakan (´ädönäy) cidqëºnû

Tidak ada komentar:

Posting Komentar