MENGUASAI DIRI
(AMSAL 16:32)
KHOTBAH TOPIKAL
PENDAHULUAN
Menguasai diri atau penguasaan diri
merupakan salah satu dari buah roh (Gal. 5:23).
Menguasai diri sebagai sebuah seni karena di dalamnya ada sebuah
keahlian yang dilakukan yaitu memanajemen diri atau mengontrol diri.
Apa
yang perlu dipelajari dari topic menguasai diri?
Beberapa
hal yang akan dipelajari seputar topic menguasai diri, seperti: dari hal apa
saja kita menguasai diri, manfaat menguasai diri, bagaimana menguasai diri, dan
bagaimana gambaran orang yang bisa menguasai diri.
ISI KHOTBAH
1. Dari
hal apa saja kita menguasai diri?
a. Karakter
pribadi (Titus 1:8)
Dalam diri manusia, terbangun dua sikap yang saling
berjuang yaitu baik dan jahat. Kedua
sikap ini seperti kedua sisi mata uang yang tidak dapat dipisahkan. Atau
seperti Yin dan Yan dalam symbol keyakinan orang cina, yang mana hitam adalah
sisi jahat sedangkan putih adalah sisi baik.
Kedua karakter ini sangat berdampak, tergantung sisi mana yang
ditonjolkan.
PENEGASAN:
a.1. Karakter menentukan dan menggambarkan siapa
kita yang sesungguhnya.
a.2. Karakter yang tidak dikuasai menimbulkan petaka
bagi orang sekitar kita.
PENERAPAN:
Karakter mana sajakah yang sudah kita kuasai dari
diri kita? Sudahkah kita berdampak baik
atau malah menjadi petaka bagi sekeliling kita?
b. Keinginan
hawa nafsu ( 1 Kor. 7:9)
Sex adalah anugrah, tetapi jika salah
mempergunakannya maka sex akan menjadi bencana dan menghasilkan dosa. Tuhan Yesus dengan tegas berkata untuk kita
harus mampu menguasai hawa nafsu yang bergejolak dalam diri kita karena melihat
(Mat. 5:28)
PENGGAMBARAN:
Daud tidak mampu menguasai keinginan hawa nafsunya
sehingga ia jatuh ke dalam dosa perjinahan kepada Betsyeba.
PENEGASAN:
Menguasai diri dari keinginan hawa nafsu sama dengan
menyelamatkan diri dari bencana.
PENERAPAN:
Sudahkah kita selama ini menguasai keinginan hawa
nafsu kita atau kita yang dikuasai oleh keinginan hawa nafsu kita?
c. Dalam
segala hal (2 Tim. 4:5)
Menguasai diri dalam segala hal berarti mencakup
seluruh aspek hidup kita, termasuk: bertindak, berkata-kata, berkehendak, dan
lain-lain.
PENGGAMBARAN:
Karena Saul tidak mampu menguasai diri maka ia
memikirkan hal-hal jahat terhadap Daud, memperkatakan yang jahat terhadap Daud,
bahkan ia mengejar Daud untuk membunuhnya.
PENEGASAN:
Menguasai diri dalam segala hal terhindar dari jerat
kejahatan.
PENERAPAN:
Hal-hal apa saja yang sudah anda kuasai dalam diri
anda? Atau sudahkah anda yakin telah menguasai diri dalam segala hal, termasuk
marah, menggosip dan lain-lain? Jika tidak, mari mulai dari sekarang.
2. Apa
Manfaat menguasai diri?
a.
Supaya
dapat berdoa (1 Pet. 4:7)
Petrus menerangkan
bahwa orang yang menguasai diri menjadi tenang dan membuat ia bisa berdoa. Artinya, jika seseorang tidak dapat menguasai
diri, maka berpengaruh dengan doa yang di naikkan yaitu lebih cenderung kepada
emosi atau pemaksaan kehendak serta lebih banyak menuntut dari pada mengucap
syukur.
PENGGAMBARAN:
Daniel menguasai dirinya sehingga ia tetap dapat
berdoa dengan tenang sebagaimana biasa ia lakukan setiap hari.
PENEGASAN:
Orang yang
menguasai diri akan bersikap tenang sehingga memampukan ia mengerti apa yang
didoakan.
PENERAPAN:
Sudahkah kita
berdoa dari hasil kita telah menguasai diri? Jika ya, apakah dalam doa lebih
banyak mengucap syukur dalam segala hal atau lebih banyak mengeluh dan
menuntut? Belajarlah menguasai diri
supaya kamu dapat berdoa.
b.
Suapaya dapat mengutamakan kepentingan bersama (2 Kor. 5:13)
Orang yang
menguasai diri akan lebih mengutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan
pribadi. Artinya, dengan menguasai diri
dapat membiaskan keegoan.
PENGGAMBARAN:
Semut mampu
bekerjasama untuk mengumpulkan makanan karena masing-masing semut mampu
menguasai diri yaitu tidak mau memiliki secara pribadi.
PENEGASAN:
Menguasai diri
mampu menempatkan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi.
PENERAPAN:
Sudahkah selama ini
kita telah menempatkan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi? Jika
tidak berarti kita masih belum menguasai diri.
c.
Sebagai Takaran Iman (Roma 12:3)
Orang beriman akan menghasilkan buah yang sesuai
dengan imannya. Demikian halnya dengan orang yang menguasai diri, berarti ia
memiliki iman yang semakin maju karena menguasai diri adalah salah satu dari
buah roh.
PENEGASAN:
Jangan katakan anda sudah beriman dengan benar jika
anda tidak dapat menguasai diri.
PENERAPAN:
Sudahkah kita selama ini berkata aku seorang beriman
tetapi kita tidak mampu menguasai diri? Menguasai diri salah satu takaran iman.
d. Fokus
untuk sebuah mahkota (1 Kor. 9:25)
Paulus menjelaskan bahwa dengan orang dapat
menguasai diri maka ia akan dapat focus untuk dapat memenangkan sebuah mahkota.
3. Bagaimana
menguasai diri?
a. Hidup
oleh Roh (Gal. 5:16)
Orang yang hidup oleh Roh, akan dapat mampu
menguasai diri karena oleh Roh itu sendiri yang memberikan kuasa untuk dapat
menguasai diri.
b. Hidup
dalam pimpinan Roh (Gal. 5:25)
Orang yang hidup oleh Roh, baiknya ia juga hidup
dalam pimpinan Roh yang menghasilkan buah-buah roh, sehingga ia mampu menguasai
diri karena Roh itu yang memimpin ia.
PENEGASAN:
Hanya orang yang hidup oleh Roh dan hidup dipimpin
oleh Roh yang mampu menguasai diri.
PENERAPAN:
Sudahkah kita hidup oleh Roh dan dipimpin oleh Roh
atau kita hanya setengah-setengah hidup dalam pimpinan roh? Sudahkah kita menyadari hasil orang yang
menguasai diri yang hidup oleh roh dan dipimpin oleh roh dengan totalitas
hidupnya dari orang yang hanya setengah-setengah? Bagaimana hasilnya? Maukah anda memutuskan saat ini hidup oleh
roh dan dipimpin oleh roh dengan seluruh totalitas kehidupan saudara?
4. Bagaimana
gambaran orang yang menguasai diri?
a. Orang
yang menguasai diri digambarkan seperti seorang pahlawan bahkan lebih dari
seorang pejuang yang sedang merebut kota (Amsal 16:32)
b. Orang
yang menguasai diri digambarkan seperti seorang olahragawan yang terus menerus melatih
dirinya untuk memperoleh mahkota (1 Korintus 9:25)
KESIMPULAN
Orang
yang menguasai diri adalah orang yang hidup oleh roh dan dipimpin oleh roh, ia
seperti seorang pahlawan dan upah bagi orang yang menguasai diri adalah
mahkota.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar