Jumat, 07 November 2014

TEMA KHOTBAH MENGUASAI DIRI (AMSAL 16:32)



MENGUASAI DIRI
(AMSAL 16:32)
KHOTBAH TOPIKAL

PENDAHULUAN
            Menguasai diri atau penguasaan diri merupakan salah satu dari buah roh (Gal. 5:23).  Menguasai diri sebagai sebuah seni karena di dalamnya ada sebuah keahlian yang dilakukan yaitu memanajemen diri atau mengontrol diri. 
Apa yang perlu dipelajari dari topic menguasai diri?
Beberapa hal yang akan dipelajari seputar topic menguasai diri, seperti: dari hal apa saja kita menguasai diri, manfaat menguasai diri, bagaimana menguasai diri, dan bagaimana gambaran orang yang bisa menguasai diri.
ISI KHOTBAH
1.      Dari hal apa saja kita menguasai diri?
a.       Karakter pribadi (Titus 1:8)
Dalam diri manusia, terbangun dua sikap yang saling berjuang yaitu baik dan jahat.  Kedua sikap ini seperti kedua sisi mata uang yang tidak dapat dipisahkan. Atau seperti Yin dan Yan dalam symbol keyakinan orang cina, yang mana hitam adalah sisi jahat sedangkan putih adalah sisi baik.  Kedua karakter ini sangat berdampak, tergantung sisi mana yang ditonjolkan.
PENEGASAN:
a.1. Karakter menentukan dan menggambarkan siapa kita yang sesungguhnya.
a.2. Karakter yang tidak dikuasai menimbulkan petaka bagi orang sekitar kita.
PENERAPAN:
Karakter mana sajakah yang sudah kita kuasai dari diri kita?  Sudahkah kita berdampak baik atau malah menjadi petaka bagi sekeliling kita?
b.      Keinginan hawa nafsu ( 1 Kor. 7:9)
Sex adalah anugrah, tetapi jika salah mempergunakannya maka sex akan menjadi bencana dan menghasilkan dosa.  Tuhan Yesus dengan tegas berkata untuk kita harus mampu menguasai hawa nafsu yang bergejolak dalam diri kita karena melihat (Mat. 5:28)


PENGGAMBARAN:
Daud tidak mampu menguasai keinginan hawa nafsunya sehingga ia jatuh ke dalam dosa perjinahan kepada Betsyeba.
PENEGASAN:
Menguasai diri dari keinginan hawa nafsu sama dengan menyelamatkan diri dari bencana.
PENERAPAN:
Sudahkah kita selama ini menguasai keinginan hawa nafsu kita atau kita yang dikuasai oleh keinginan hawa nafsu kita?
c.       Dalam segala hal (2 Tim. 4:5)
Menguasai diri dalam segala hal berarti mencakup seluruh aspek hidup kita, termasuk: bertindak, berkata-kata, berkehendak, dan lain-lain.
PENGGAMBARAN:
Karena Saul tidak mampu menguasai diri maka ia memikirkan hal-hal jahat terhadap Daud, memperkatakan yang jahat terhadap Daud, bahkan ia mengejar Daud untuk membunuhnya.
PENEGASAN:
Menguasai diri dalam segala hal terhindar dari jerat kejahatan.
PENERAPAN:
Hal-hal apa saja yang sudah anda kuasai dalam diri anda? Atau sudahkah anda yakin telah menguasai diri dalam segala hal, termasuk marah, menggosip dan lain-lain? Jika tidak, mari mulai dari sekarang.
2.      Apa Manfaat menguasai diri?
a.       Supaya dapat berdoa (1 Pet. 4:7)
Petrus menerangkan bahwa orang yang menguasai diri menjadi tenang dan membuat ia bisa berdoa.  Artinya, jika seseorang tidak dapat menguasai diri, maka berpengaruh dengan doa yang di naikkan yaitu lebih cenderung kepada emosi atau pemaksaan kehendak serta lebih banyak menuntut dari pada mengucap syukur.
PENGGAMBARAN:
Daniel menguasai dirinya sehingga ia tetap dapat berdoa dengan tenang sebagaimana biasa ia lakukan setiap hari.
PENEGASAN:
Orang yang menguasai diri akan bersikap tenang sehingga memampukan ia mengerti apa yang didoakan.
PENERAPAN:
Sudahkah kita berdoa dari hasil kita telah menguasai diri? Jika ya, apakah dalam doa lebih banyak mengucap syukur dalam segala hal atau lebih banyak mengeluh dan menuntut?  Belajarlah menguasai diri supaya kamu dapat berdoa.
b.      Suapaya dapat mengutamakan kepentingan bersama (2 Kor. 5:13)
Orang yang menguasai diri akan lebih mengutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi.  Artinya, dengan menguasai diri dapat membiaskan keegoan.
PENGGAMBARAN:
Semut mampu bekerjasama untuk mengumpulkan makanan karena masing-masing semut mampu menguasai diri yaitu tidak mau memiliki secara pribadi.
PENEGASAN:
Menguasai diri mampu menempatkan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi.
PENERAPAN:
Sudahkah selama ini kita telah menempatkan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi? Jika tidak berarti kita masih belum menguasai diri.
c.       Sebagai Takaran Iman (Roma 12:3)
Orang beriman akan menghasilkan buah yang sesuai dengan imannya.  Demikian halnya  dengan orang yang menguasai diri, berarti ia memiliki iman yang semakin maju karena menguasai diri adalah salah satu dari buah roh.
PENEGASAN:
Jangan katakan anda sudah beriman dengan benar jika anda tidak dapat menguasai diri.
PENERAPAN:
Sudahkah kita selama ini berkata aku seorang beriman tetapi kita tidak mampu menguasai diri? Menguasai diri salah satu takaran iman.
d.      Fokus untuk sebuah mahkota (1 Kor. 9:25)
Paulus menjelaskan bahwa dengan orang dapat menguasai diri maka ia akan dapat focus untuk dapat memenangkan sebuah mahkota.

3.      Bagaimana menguasai diri?
a.       Hidup oleh Roh (Gal. 5:16)
Orang yang hidup oleh Roh, akan dapat mampu menguasai diri karena oleh Roh itu sendiri yang memberikan kuasa untuk dapat menguasai diri.
b.      Hidup dalam pimpinan Roh (Gal. 5:25)
Orang yang hidup oleh Roh, baiknya ia juga hidup dalam pimpinan Roh yang menghasilkan buah-buah roh, sehingga ia mampu menguasai diri karena Roh itu yang memimpin ia.
PENEGASAN:
Hanya orang yang hidup oleh Roh dan hidup dipimpin oleh Roh yang mampu menguasai diri.
PENERAPAN:
Sudahkah kita hidup oleh Roh dan dipimpin oleh Roh atau kita hanya setengah-setengah hidup dalam pimpinan roh?  Sudahkah kita menyadari hasil orang yang menguasai diri yang hidup oleh roh dan dipimpin oleh roh dengan totalitas hidupnya dari orang yang hanya setengah-setengah?  Bagaimana hasilnya?  Maukah anda memutuskan saat ini hidup oleh roh dan dipimpin oleh roh dengan seluruh totalitas kehidupan saudara?
4.      Bagaimana gambaran orang yang menguasai diri?
a.       Orang yang menguasai diri digambarkan seperti seorang pahlawan bahkan lebih dari seorang pejuang yang sedang merebut kota (Amsal 16:32)
b.      Orang yang menguasai diri digambarkan seperti seorang olahragawan yang terus menerus melatih dirinya untuk memperoleh mahkota (1 Korintus 9:25)  
KESIMPULAN
Orang yang menguasai diri adalah orang yang hidup oleh roh dan dipimpin oleh roh, ia seperti seorang pahlawan dan upah bagi orang yang menguasai diri adalah mahkota.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar